Yah, tentang pembagian kelas itu aku pikir perlu karena setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Kemampun dan cara mereka sendiri untuk mewujudkan mimpi, cita-cita dan harapannya. Melihat resiko besar atas semua pilihan dan caramu.
But, you want to try? Tidak ada salahnya mencoba. Mencoba untuk mengambil resiko. Takut sebelum mencoba adalah hal bodoh. Tapi masalahnya aku sendiri nggak tau sampai seberapa besar kemampuan aku untuk bisa mandiri, untuk mengambil berapa besar resiko.
Dari dulu, dari sd kelas 1 aku nggak pernah belajar di rumah bareng orangtua. Di bantu, ini loh 1+1=2, ini loh 1x2=2 bukan 3. Tapi, WOY aku nggak suka kayak gitu. Aku sendiri measa belum mampu dan nggak yakin dengan kemampuan aku. Walaupun sebenarnya udah terbukti dengan UASBN SD yang cukup bagus menurut orang tuaku. H-E-L-L-O ! Aku yang dulu aku yang masih sd bocah ingusan sama aku yang sekarang ini beda. Aku merasa sendiri. Aku takut dengan kemandirian aku dulu.
Ima, anak kecil aja bisa, kok kamu nggak bisa?
Itu lah yang aku pikirin. Aku yang dulu aja bisa, so kenapa nggak di coba. Kamu yang bilang sendiri, takut sebelum mencoba adalah hal bodoh. Ini kesempatan kamu. Kamu yang nentuin keberhasilan kamu nanti (selain dengan adanya ketentuan Allah).
Entah kenapa semua pilihan itu memberatkan aku dan well...
Kamu harus menentukan keputusan kamu detik itu juga.
Memang, apa yang menurut kita baik belum tentu baik di hadapan Allah dan apa yang kita pandang buruk belum tentu buruk di pandangan Allah. Semoga pilihanku adalah keputusan terbaik yang menghantarkanku akan kesuksesan dan yang harus kamu inget:
Kalau kamu di layani kamu hanya akan dapat satu mangkok nasi dan jika kamu mengambil dan melayani dirimu sendiri, kamu akan mendapat lebih dari sekedar satu mangkok nasi.
KELAS A, SEMANGAT!!!
(Ya Allah, aku berapi-api sekali ngetiknya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar